Kamis, 20 Juli 2017

6 Novel Zombies yang Pernah Diterjemahkan


Penfi sudah pernah rekomen novel tema vampire, malaikat, naga, time-travel, horor, sekarang waktunya untuk novel-novel zombie. Kalau kalian bertanya-tanya, apa sih zombie itu? Well, zombie berasal dari wilayah Afrika dengan istilah aslinya, zonbi. Arti dari kata zonbi sendiri adalah orang yang kehilangan kesadaran atau tidak memiliki kemampuan untuk sadar diri. Ini bisa berarti orang tersebut berada dalam keadaan pingsan, atau putus asa (pada zaman tersebut orang Afrika diperlakukan sebagai budak dan mereka tidak memiliki kemauan untuk melawan), atau jika dilakukan oleh dukun berarti ter-hipnosis. Dukun atau shaman Afrika mampu membuat seseorang berada dalam kondisi 'kosong' atau terhipnosis sehingga bisa dikendalikan untuk melakukan perintah. Tentu saja orangnya masih hidup. Tapi 'sihir' tersebut bisa juga dilakukan pada orang yang sudah mati. Nah, ketika budak-budak Afrika dibawa ke Amerika, praktisi perdukunan ini pun ikut terbawa. Orang-orang kolonialisme pada saat itu mendengar kata zonbi menjadi zombie. Baru pada sekitar tahun 1950an, para pembuat film mengubah gambaran zombie menjadi sekumpulan mayat hidup yang terus merasa lapar hingga memangsa orang-orang yang masih hidup. Maka, muncullah mitos zombie baru dalam dunia fiksi. Jadi, novel-novel apa saja yang sudah diterjemahkan di sini?



1. Cell by Stephen King

Kita tentunya pernah mendengar tentang betapa teknologi telah mengubah cara bersosialisasi masyarakat pada abad ke-21 ini. Dan beberapa orang malah mengatakan bahwa pengguna telepon genggam kini telah berubah menjadi zombie tak berakal/berotak yang seringkali tidak memedulikan sekitar karena perhatian kita direnggut hal-hal yang tersedia dalam telepon genggam. Nah, om King, master of horror kita, mengambil pepatah tersebut dalam arti harfiah-nya. Diterbitkan pada tahun 2006 ketika fungsi telpon genggam sedang meningkat tajam, terdapat sebuah sinyal aneh terkirim melalui jaringan telepon genggam yang kemudian akan disebut 'The Pulse' dan mengubah para penggunanya menjadi buas nan agresif seperti binatang, disebut 'The Phoners'. Patut diduga selanjutnya kota dengan cepat menjadi lumpuh. Clayton bersama Tom dan Alice bersama-sama pergi untuk mencari anak Clay, Johnny yang dia tinggalkan di rumah. Perjalanan mereka yang penuh rintangan dan ketegangan membuat novel ini mampu memacu adrenalin kalian meskipun kalian sedang duduk santai di rumah sambill ngupi-ngupi. 

Cell pernah diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Adaptasi filmnya sudah tayang tahun 2016.


2. The Forest of Hands and Teeth by Carrie Ryan

How do you kill what's already dead? Adalah tagline dari trilogi ini. Tersebutlah seorang gadis bernama Mary yang hidup di sebuah desa yang dikelilingi pagar tinggi dan diatur oleh Sisterhood bersama The Guardians. Di luar pagar terdapat hutan lebat. Setiap warga desa sudah diperingatkan untuk tidak keluar dari desa dan pagar-pagarnya. Karena mereka sudah diberitahu bahayanya. Ada 3 gerbang untuk keluar/masuk ke dalam desa, di mana salah satunya dipenuhi dipenuhi tombak-tombak tajam untuk menghalangi mereka yang terinfeksi masuk ke dalam desa. Mary diberitahu bahwa penduduk desa adalah satu-satunya manusia yang tersisa di bumi, tetapi dahulu kala sebelum kiamat terjadi, Mary mendengar kisah-kisah peradaban menakjubkan yang diceritakan oleh neneknya selama bergenerasi-generasi. Hidup Mary berubah ketika pagar dapat ditembus. Dia harus melarikan diri dan mengejar laut agar bisa hidup bebas seperti kisah-kisah lama. Tapi tentu saja, tidak semudah itu. 

Penerbit Kubika pernah menerbitkan novel ini tapi sayangnya tidak dilanjutkan. Sebuah perusahaan film telah mengambil hak perfilmannya dan mengangkat Maisie Williams sebagai Mary. Diperkirakan film akan rampung tahun depan, 2018.


3. Warm Bodies by Isaac Marion

Novel ini nggak ada serem-seremnya (liat aja covernya), menceritakan kisah R (karena dia tidak ingat namanya) dalam sudut pandangnya sendiri. R bercerita bahwa dia masih dalam tahap awal peng-zombie-an dan tinggal di suatu komunitas mayat hidup di airport pinggir kota. Melalui R, kita tahu bahwa peradaban dunia lumpuh karena perang dan bencana-bencana lain sehingga menyebabkan virus zombie menjangkiti manusia-manusia. Zombie dalam buku ini terbagi jadi dua komunitas yaitu 'Fleshies' (berdaging) dan 'Boneys' (tinggal tulangnya saja). Boneys adalah pemimpin para zombie. Dan tidak seperti yang kita tahu selama ini, di sini para zombie masih bisa berpikir dan bicara walau teramat lambat. Mereka mengincar otak manusia hidup untuk dimakan karena bisa memberi mereka ingatan dan perasaan dari si manusia hidup. Suatu ketika, R bertemu seorang gadis. Dia tidak mau memakan gadis itu, R mau melindunginya. Maka terciptalah sebuah cerita yang unik, horor, sekaligus romantis.

Di sini sudah diterbitkan oleh Ufuk Publishing dan filmnya sudah tayang tahun 2013. Sekuelnya The Burning World belum diterjemahkan. Dan buku ketiganya The Living belum rampung di luar sana.


4. Pride and Prejudice and Zombies by Seth Grahame Smith

Sengaja Penfi ambil cover filmnya karena cover aslinya agak gory dan menyeramkan haha. Novel ini dimaksudkan untuk sebuah parodi dari novel Jane Austen, Pride and Prejudice. Jadi semua plotnya hampir sama dengan novel aslinya kecuali satu tambahan, wabah zombie melanda Inggris. Seperti di Warm Bodies, di novel ini zombie bisa bicara dan berpikir, walau rasa lapar mereka terhadap otak manusia tetap sama. Keluarga Bennet yang terdiri dari 5 putri-putri cantik bisa bertarung ganas melawan invasi zombie. Elizabeth Bennet atau Liz bahkan telah menguasai kungfu Shaolin. Di saat invasi melanda Inggris terdapat konspirasi gelap di dalamnya. Jadi novel ini sebenarnya lucu. 


Imania telah menerbitkan novelnya, terdapat sekuel "Dreadfully Ever After" dan prekuel "Dawn of the Dreadfulls" yang ditulis orang lain. Filmnya tayang tahun lalu, 2016.



5. The Walking Dead by Robert Kirkman dan Jay Bonansinga

 Dibuat berdasarkan novel grafis yang kemudian dikembangkan pula menjadi serial TV, The Walking Dead kini terjun ke seri novel. Terdiri dari 7 buku dengan 1 buku menceritakan kisah sampingannya. Buku pertama membuka kisah tentang Sang Gubernur yang dinobatkan sebagai tokoh paling jahat dalam semesta Walking Dead. Dia memimpin sebuah kota kecil yang dibarikade untuk memisahkan penduduk dari para zombie dengan peraturan absolut dan kejam. Tapi di sini akan diceritakan kisah sebelum dia menjadi Sang Gubernur.

Mizan Publishing telah menerbitkan 2 bukunya:


6. Zombie Aedes by Agung Satriawan

Ini memang bukan novel terjemahan. Seorang penulis dalam negeri sendiri menerbitkan buku ini, yang cukup unik karena baru pertama kali (setahu Penfi). Ceritanya tersebar nyamuk mutan yang membawa virus mematikan hingga membuat orang-orang mati dalam sekejap. Namun orang-orang ini kembali hidup tetapi mereka tidak kembali seperti diri semula. Buas dan agresif, para mayat hidup ini menyerang orang-orang yang masih sehat. Ketika para tokoh terisolasi di ruang tertutup, mereka bertahan hidup sebisanya dan setelah beberapa lama mereka mendapat pesan untuk berkumpul di Monas agar bisa selamat. Buku ini berdiri sendiri sehingga bisa dinikmati tanpa perlu merasa gemas menunggu lanjutannya.


1 komentar:

  1. Warm bodies is a wonderful novel. Filmnya romantic dan soundtracknya juga catchy.

    BalasHapus