Rabu, 30 November 2016

Ulasan Buku : The Rose And The Dagger

Judul asli : The Rose And The Dagger (The Wrath And The Dawn#2)
Judul terjemahan : -
Pengarang : Renee Ahdieh
Penerjemah : Mustika
Penerbit : POP (imprint KPG)
Tahun terbit : September 2016
Jumlah halaman : 486
"..karena tidak ada apa pun, tidak matahari, tidak hujan, bahkan tidak pula bintang paling terang di langit gelap, yang mampu menandingi keistimewaan dirimu.."
THE ROSE AND THE DAGGER menceritakan lanjutan kisah Shazi dari buku sebelumnya, THE WRATH AND THE DAWN. Merupakan retelling kisah 1001 Malam yang legendaris, bercerita tentang Raja yang membunuh setiap perempuan yang dinikahinya, hidup satu malam, tewas di saat fajar. Kemudian, seorang gadis muncul, secara sukarela menyerahkan diri untuk dinikahi Sang Raja, Khalid Ibnu Al-Rashid seorang Khalif Khorasan, si gadis - Shahrzad al-Khayzuran (Shazi) justru malah jatuh cinta pada sang Raja. Dan ternyata, malam demi malam, kebenaran pun berhasil dikuak oleh Shazi. Alasan sesungguhnya kenapa Khalid begitu kejam, kutukan tak terperi dari masa lalunya yang membuat seluruh Kerajaan dan rakyat berada dalam bencana. Sihir berperan penting dalam cerita ini.
Shazi terbagi, dendam kematian orang yang dikasihi, cinta lamanya kepada Tariq Al-Ziyad (teman masa kecil), ayahnya, Irsa adiknya, dan segala konflik politik, kekuasaan, dan kepentingan mengantar Shazi pada jurang sempit yang sulit untuk dipilih. Ketika dia terpaksa meninggalkan Khalid, Shazi berdiri dengan sok kuat untuk memenuhi impiannya yang nyaris mustahil, kedamaian tanpa kutukan serta kembali bersama dengan satu-satunya Raja yang diinginkannya.
Cara bertutur di seri ini begitu apik. Bahasanya mampu mengaduk perasaan, kekuatan karakter masing-masing tokohnya, baik dengan kata-kata maupun deskripsi fisik dan emosi yang digambarkan begitu menjanjikan. Sehingga tentu saja seri ini layak dikoleksi, bagi anda penyuka genre romansa dengan tambahan fantasi yang tidak terlalu rumit namun sarat makna.
"..karena inilah kekuatan sejati, kekuatan untuk berbicara tanpa kata, kekuatan untuk mencintai.."

Oleh : Greeny Onie 
 

1 komentar: